SMAKEL NEWS – (9/11/24). Keluarga besar SMA Negeri Kelubagolit melakukan aksi kemanusiaan berupa penyaluran bantuan untuk saudara saudari yang terdampak letusan gunung Lewotobi laki laki di kecamatan Wulanggitang dan sekitarnya. Titik kumpul keberangkatan dari SMA Negeri Kelubagolit pada hari Sabtu tanggal 9 November 2024 jam 8.00 pagi. Kegiatan ini sendiri di dahului dengan breefing singkat dan doa. Dalam brifing singkat ini, PLT. Kepala SMA Negeri Kelubagolit, Alfonsus Liguori Rianghepat, S.Pd berpesan agar dalam kegiatan penyaluran dana ini harus mengikuti beberapa ketentuan antara lain harus memakai masker dan menjaga keselamatan diri selama perjalanan menujuh Lokasi pengungsian dan Kembali dengan selamat ke rumah masing masing. “kita harus menjaga keselamatan diri kita dengan selalu berhati hati dalam perjalanan. Selalu memakai masker karena di lokasi masih terjadi erupsi dan belerang masih banyak bertebaran. Sehingga penting memakai masker”, Ujarnya mengingatkan.
Kegiatan ini sendiri di ikuti oleh perwakilan dari OSIS dan guru SMA Negeri Kelubagolit
Sebelumnya atas inisiatif dari bapak ibu guru, pengurus Osis dan Pembina OSIS, maka diadakan penggalangan dana oleh OSIS yang langsung di bawa koordinasi lapangan (Korlap) Waka Humas bapak Eduardus Jemahu, S.Pd.,Gr. Kegiatan penggalangan dana ini berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama, Selasa, 5 November 2024 ada 3 titik sasar, yaitu yang pertama di Gua Maria Lapak Lewo bundaran desa Hinga, yang kedua di pasar Lagaloe desa Sukutokan, dan yang ketiga dipertigaan menujuh desa Keluwain. Dari ke tiga titik sasar ini, diperoleh donasi sebesar Rp.5.573.000,- .
Sementara pada hari kedua yang terjadi pada hari Kamis tanggal 7 November 2024 kegiatan penggalangan donasi dilakukan pada titik Lokasi di depan lapangan sepak bola Dolar Fc desa Nisakarang, titik kedua ada di bundaran desa Hinga, dan titik ketiga berada di pasar Lagaloe desa Sukutokan, dengan besarnya donasi yang terkumpul sebesar Rp.3.712.500,-
Penggalangan donasi ini Kembali di lakukan pada hari Jumad, 8 November 2024 dengan Lokasi di pasar Lagaloe desa Sukutokan dan donasi yang terkumpul sebesar Rp.1.386.000,- Sementara donasi dari siswa siswi SMA Negeri Kelubagolit berjumlah Rp.760.000,- dan rekan rekan guru sebesar Rp.2.800.000,- sehingga total donasi yang terkumpul sebesar Rp.14.231.500,- (empat belas juta dua ratus tiga puluh satu ribu lima ratus rupiah).
Dalam kegiatan penyaluran bantuan ini di lakukan di titik pengungsian desa Konga. Setelah menyerahkan bantuan di posko, tim SMA Negeri Kelubagolit kemudian bergerak ke posko pengungsian yang berlokasi di SDK Konga. Tim kemudian di bagi dua, tim pertama dibawa koordinasi ibu dan bapak guru bersama OSIS melakukan trauma healing dan tim kedua di bawah koordinasi bapak guru Cresensius Paulus Boli Tobi, S.Pd melakukan aksi pangkas rambut. Menurut koordinator kegiatan pangkas rambut ini, Cresensius Paulus Boli Tobi, S.Pd bahwa biasanya anak anak maupun orang dewasa di tempat tempat pengungsian kurang memperhatikan atau diperhatikan soal ini. “mereka juga ingin tampil rapi, namun waktu dan kesempatan itu hampir tidak ada, sehingga kami berinisiatif untuk melakukan hal hal kecil ini, yang mungkin kurang diperhatikan oleh kita semua”, tambah pak Papi, sapaan akrab kesehariannya.
Apresiasi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI.
Kegiatan pangkas rambut ini mendapat apresiasi dari Kementerian Sosial RI. Koordinator Psikososial dari Kementerian Sosial RI, Bapak Gagay Artalongga sungguh mengapresiasi kegiatan ini. “Potong rambut ini sangat bagus, terima kasih telah memberikan ide ide yang bagus. Tidak ada yang terpikirkan. Kami sudah berkeliling di wilayah yang lain tidak ada yang seperti ini, ini paling bagus ini. Hebat. Mau langsung potong rambut. Kalau bisa Ayahnya atau opanya bisa di potong juga”. Harap pak Gagay. (selengkapnya dapat di lihat DISINI )
Apresiasi yang sama juga di berikan oleh Ketua Tim Layanan Dukungan Psikososial, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI ibu Maya Meilan Falah. “Hal yang baik ini kalau bisa dilanjutkan. Dan ini luar biasa. Teman teman dari SMA Negeri Kelubagolit bisa memikirkan hal ini. Sederhana tapi luar sungguh berdampak. kami juga minta potong kalau busa juga rambutnya tim relawan juga di potong”. Ucap ibu Maya.
Sementara PLT Kepala SMA Negeri Kelubagolit, Alfonsus Liguori Rianghepat, S.Pd dalam menanggapi apresiasi ini mengatakan bahwa “kami hanya melakukan hal hal kecil dan sederhana, karena kami beranggapan bahwa hal hal besar pastinya sudah dipikirkan oleh pemerintah, maka kami hanya mencari alternatif kegiatan yang biarpun kecil dan sederhana namun bisa langsung berdampak pada para pengungsi”, ucapnya (r2h)