SEKILAS INFO
03-02-2025
  • 1 tahun yang lalu / Selamat Datang di Website SMA Negeri Kelubagolit-Kabupaten Flores Timur, NTT
29
Nov 2023
0
CAMAT KELUBAGOLIT PIMPIN APEL RUANG  MEMPERINGATI HUT PGRI KE 78 DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2023

CAMAT KELUBAGOLIT PIMPIN APEL RUANG

MEMPERINGATI HUT PGRI KE 78 DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2023

Penulis : Alfonsus Liguori Rianghepat, S.Pd

 

SMANKEL NEWS (25/11/23) – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI yang ke-78 tahun 2023, PGRI cabang Kelubagolit mengadakan Apel Ruang yang bertempat di aula SDK Hinga. Perayaan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tahun 2023 ini mengusung Tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.

Sejarah Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November berdasarkan Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan juga UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Awalnya persatuan guru Indonesia bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) dan didirikan pada tahun 1912. Dipilihnya tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, karena pada 24-25 November 1945 telah dilaksanakan kongres organisasi guru se-Indonesia yang kemudian melahirkan organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Tujuan penetapan Hari Guru Nasional adalah untuk mengapresiasi jasa dan perjuangan para guru yang telah bekerja keras memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

Bapak Lambertus Ulin Agan, SE, dalam kapasitasnya sebagai Camat Kelubagolit, membacakan pesan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.

Ada beberapa pesan yang di sampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, yaitu antara lain menghapus Ujian Nasional pada tahun pertama beliau dipercaya sebagai menteri pendidika. Ini bertujuan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Ini semua dilakukan agar para guru dan siswa fokus untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.

Lalu di tahun berikutnya, berhasil meluncurkan Kurikulum Merdeka.  Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.

Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Selanjutnya, terobosan besar kita hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.

Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.

Ketua Cabang PGRI Kelubagolit, Benediktus Kopong Ola, S.Pd dalam sambutannya menekankan bahwa dalam diri setiap guru sudah ada kompetensi yang mestinya di kembangkan. “kita tidak hanya menyandang  gelar , kita tidak sekedar memegang sertifikat pendidik , tapi hendaklah kita terus mengembangkan kompetensi kita dalam menyikapi perkembangan jaman yang bersandarkan pada kemajuan teknologi”, ungkap pak Ben, sapaan akrab Benediktus Kopong ola, S.Pd, Ketua Cabang PGRI Kelubagolit. Selanjutnya beliau memberikan sebua pertanyaan reflektif untuk para guru,  apakah kita sebagai guru dapat menghadapi tantangan dalam jaman sekarang ini, diera digital ini yang begitu kompleks. “Maka guru senantiasa mengasah dan terus mengembangkan diri sehingga dapat menghadapi tantangan . Seorang guru yang professional hendaknya dapat menguasai media digital.  Apakah kita sudah sampai di titik ini?”, ungkap Ketua Cabang PGRI Kelubagolit, Benediktus Kopong Ola, S.Pd

Sementara ketua Kopdit Kelubagolit, Alexander Kopong Kian,S.Pd.Mat  dalam sambutannya mengatakan bahwa cikal bakal keberadaan lembaga KSP Kopdit Guru Kelubagolit tidak terlepas dari peran PGRI Kelubagolit. Maka pada tanggal 25 November 1995, bertepatan dengan HUT PGRI ke 50, anggota PGRI Kelubagolit mempersembahkan yang terbaik untuk lewotana, mendirikan sebuah Koperasi Guru, hingga berkembang sampai saat ini. “Untuk itu, maka saya mengajak kta sekalian untuk merenungkan empat hal ini sebagai insan guru, yang pertama mari kita berbicara untuk saling membangi, kedua mendengar untuk bertindak, ketiga bertindak untuk menghasilkan karya, dan yang keempat refleksi diri untuk mengukur kesuksesan”, ungkap pak Alex Kopong Kian.

Dalam sambutannya, Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Kelubagolit  Zakarias Duran menegaskan bahwa tujuan peringatan Hari Guru Nasional adalah untuk memberikan penghormatan khusus dan apresiasi kepada guru atas dedikasinya dalam mendidik anak bangsa.

Maka dalam moment memperingati Hari Guru Nasional tahun 2023 dan HUT PGRI ke 78 tingkat kecamatan kelubagolit ini, beliau menyampaikan beberapa hal sesuai tema yaitu transformasi guru menyambut Indonesia maju dan transformasi pembelajaran menyongsong kecamatan Kelubagolit yang maju, antara lain Guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi professional, dan kompetensi sosial . “Guru juga di tuntut untuk melakukan perubahan guna memenuhi kebutuhan belajar siswa”, ungkap Korwil PKO Kecamatan Kelubagolit, Zakarias Duran.

Lebih lanjut beliau menekankan bahwa transformasi ini muncul sebagai respon perkembangan teknologi perubahan kurikulum dan kebutuhan siswa yang beruba. Maka untuk mewujudkan Indonesia maju atau kelubagolit maju, maka ada lima hal yang perlu di perhatikan bersama, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, penerapan teknologi dalam pembelajaran, kolaborasi dan berbagi pengetahuan, membangun karakter dan ketrampilan, dan mendorong inklusi dan keadilan pendidikan.

Sedangkan dalam sambutannya, camat Kelubagolit, Lambertus Ulin Agan, SE menyampaikan beberapa hal terkait dengan transformasi pendidikan, antara lain  menegaskan bahwa sebagai guru harus bisa lebih professional dalam memberikan pendidikan kepada anak ana-anak. “Bahwa dengan perkembangan teknologi, para guru harus dapat mengaksesnya lebih baik sehingga dapat memudahkan dalam pembelajaran. Karena jangan sampai ketika kita berhadapan dengan anak didik, mereka lebih hebat dari kita sebagai guru”, ungkap camat Kelubagolit mengingatkan.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa selain tuntutan teknologi, guru juga di tuntut untuk mengembangkan karakter anak didik.  Maka lewat tarnformasi pendidikan ini guru harus mengingat kembali semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Semboyan itu dapat diartikan sebagai, “di depan, seorang pendidik harus bisa menjadi teladan, di tengah murid, pendidik harus bisa memberikan ide, dan di belakang, seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan”. (r2h)

Data Sekolah

SMA Negeri Kelubagolit

NPSN : 69878677

Jl. Trans Sagu
KEC. Kelubagolit
KAB. Kab. Flores Timur
PROV. Nusa Tenggara Timur
KODE POS 86261

Video Pilihan

Foto Galery